Wednesday, August 19, 2009
Tongue as a sword
Yapp!!
Itu topik hari ini!!
Dulu ada cerita bijak cina kuno..
Seorang pejabat kaya membuat pesta yang sangat meriah, yang sangat mewah, dan dia menyuruh koki muda nya yang sangat cerdas untuk membuatkannya menu istimewa. Dia berkata, hidangkan menu yang memakai bahan yang sangat baik hati dan bisa menyembuhkan hati!! Katanya.
dan pelayan itu pun menghidangkan lidah.
Sang pejabat bertanya kepada pelayannya, mengapa dia menyajikan lidah? dan pelayannya menjawab:
"Ya Tuanku, karena lidahlah yang memberi kita kehidupan melalui kecapan, lidahlah yang membuat kita bisa hidup dengan senang melalui puji-pujian, lidahlah yang menyampaikan apa yang terjadi, dan lidahlah yang bertanggung jawab untuk segala perkataan baik yang kita terima dan sampaikan."
dan pejabat itu mengangguk setuju.
Berikutnya sang pejabat mengadakan pesta, dan kali ini dia berkata "Bawakan kali ini makanan yang sangat jahat, yang tidak beracun namun bisa membahayakan jiwa, yang tidak disadari oleh orang-orang yang memakannya."
dan lagi-lagi sang koki menyajikan lidah.
Pejabat itu menjadi murka, dan berkata, "kemarin kau bilang lidah itu makanan yang baik hati dan menyelamatkan, namun mengapa sekarang kau berkata lidah itu mematikan dan berbahaya?"
dan koki muda itu menjawab,
"Dengan segenap ampun hambamu memohon ya tuanku, lidah akan sangat berbahaya ketika dia digunakan untuk menebar fitnah. Lidah yang dibuat untuk bergosip akan menjadi lidah beracun, lidah yang hanya menghina akan dipenuhi oleh kutukan yang membahayakan jiwa, dan lidah yang rakus akan menuai penyakit."
dan sang pejabat manggut-manggut lagi... :D
Keinget cerita diatas.. Ada peribahasa yang lebih tepat juga si.. "Pena lebih mematikan daripada pedang"..
Inti nya ya itu.. jaga mulut itu sanga penting. Kesalahan bicara itu banyak levelnya.. dari level salah paham kecil (cuman ditabok) sampe fitnah skala besar(sampe dibunuh 1 keluarga) tuh udah ada.. bahkan dosa pertama Cain adalah bohong(selaen iri kan?). Bohong menggunakan? Lidah. Yap!
Disini bukan masalah pentingnya kejujuran saja, tapi juga pentingnya etika berbicara, pengertian terhadap lawan bicara, dan juga pentingnya otak ketika berbicara(alias jangan asbun apa kemakan emosi doang..)
Aku sering sih kaya gitu.. ngomong(atau nulis>>secara ngeblog) ga pake mikir.. dan kadang aku menyesal, seringnya ngga... :p
Untuk menjadi selangkah lebih baik lagi menjadi manusia yang berguna, mungkin salah satu yang harus dilakukan juga memikirkan apa yang kita ucapkan dan kapan kita mengucapkannya.. Bukan berarti terus jadi pendiem. Salah itu! Orang ceria masih diperlukaann.. hehehe.. Asal ingat aja, kalau mau berbicara jangan keterlaluan.. Jangan sampai terlalu menyakiti hati, dan jangan sampai apa yang kau bicarakan sampai berakibat fatal.. (pernah mengalami juga) hehehe..
Dingarennn dingarenn.. bisa nulis gini.. heheh..
Itu topik hari ini!!
Dulu ada cerita bijak cina kuno..
Seorang pejabat kaya membuat pesta yang sangat meriah, yang sangat mewah, dan dia menyuruh koki muda nya yang sangat cerdas untuk membuatkannya menu istimewa. Dia berkata, hidangkan menu yang memakai bahan yang sangat baik hati dan bisa menyembuhkan hati!! Katanya.
dan pelayan itu pun menghidangkan lidah.
Sang pejabat bertanya kepada pelayannya, mengapa dia menyajikan lidah? dan pelayannya menjawab:
"Ya Tuanku, karena lidahlah yang memberi kita kehidupan melalui kecapan, lidahlah yang membuat kita bisa hidup dengan senang melalui puji-pujian, lidahlah yang menyampaikan apa yang terjadi, dan lidahlah yang bertanggung jawab untuk segala perkataan baik yang kita terima dan sampaikan."
dan pejabat itu mengangguk setuju.
Berikutnya sang pejabat mengadakan pesta, dan kali ini dia berkata "Bawakan kali ini makanan yang sangat jahat, yang tidak beracun namun bisa membahayakan jiwa, yang tidak disadari oleh orang-orang yang memakannya."
dan lagi-lagi sang koki menyajikan lidah.
Pejabat itu menjadi murka, dan berkata, "kemarin kau bilang lidah itu makanan yang baik hati dan menyelamatkan, namun mengapa sekarang kau berkata lidah itu mematikan dan berbahaya?"
dan koki muda itu menjawab,
"Dengan segenap ampun hambamu memohon ya tuanku, lidah akan sangat berbahaya ketika dia digunakan untuk menebar fitnah. Lidah yang dibuat untuk bergosip akan menjadi lidah beracun, lidah yang hanya menghina akan dipenuhi oleh kutukan yang membahayakan jiwa, dan lidah yang rakus akan menuai penyakit."
dan sang pejabat manggut-manggut lagi... :D
Keinget cerita diatas.. Ada peribahasa yang lebih tepat juga si.. "Pena lebih mematikan daripada pedang"..
Inti nya ya itu.. jaga mulut itu sanga penting. Kesalahan bicara itu banyak levelnya.. dari level salah paham kecil (cuman ditabok) sampe fitnah skala besar(sampe dibunuh 1 keluarga) tuh udah ada.. bahkan dosa pertama Cain adalah bohong(selaen iri kan?). Bohong menggunakan? Lidah. Yap!
Disini bukan masalah pentingnya kejujuran saja, tapi juga pentingnya etika berbicara, pengertian terhadap lawan bicara, dan juga pentingnya otak ketika berbicara(alias jangan asbun apa kemakan emosi doang..)
Aku sering sih kaya gitu.. ngomong(atau nulis>>secara ngeblog) ga pake mikir.. dan kadang aku menyesal, seringnya ngga... :p
Untuk menjadi selangkah lebih baik lagi menjadi manusia yang berguna, mungkin salah satu yang harus dilakukan juga memikirkan apa yang kita ucapkan dan kapan kita mengucapkannya.. Bukan berarti terus jadi pendiem. Salah itu! Orang ceria masih diperlukaann.. hehehe.. Asal ingat aja, kalau mau berbicara jangan keterlaluan.. Jangan sampai terlalu menyakiti hati, dan jangan sampai apa yang kau bicarakan sampai berakibat fatal.. (pernah mengalami juga) hehehe..
Dingarennn dingarenn.. bisa nulis gini.. heheh..
Labels: Wise
Subscribe to Posts [Atom]