Friday, September 18, 2009

 

Luka Batin berakibat fatal...

Yap! Kali ini setelah sekian lama ga blogging(males + lesma..) hehehe..
Benernya mau bikin tugas SIP blogging sih.. tapi apa daya belum ada ide.. kalo ada yang ikut SIP baca dengan harapan ada SIP nya, mohon maaf sebesar-besarnya, belum ada.. :D

Blog kali ini rada ngebosenin mungkin, tapi percaya deh, banyak diantara kita yang punya luka batin tanpa sadar (dan ga mau disadari).. So, apa kamu termasuk mereka-mereka dengan luka batin? Let's check it out!! (Halah gayae)

Kita mulai dengan definisinya dulu
Definisi Luka Batin :
Adalah luka yang berada dalam hati(mental, jiwa, dan pikiran), dan tidak di fisik. Luka ini tidak seperti luka daging pada umumnya yang bisa disembuhkan dengan obat dan waktu--sebaliknya, waktu hanya akan memperparah luka ini. Beberapa orang yang mendapat luka batin ketika bayi bisa lebih "terluka"daripada orang yang mendapat luka batin ketika sudah dewasa.
Penyebab Luka Batin :
Dibagi menjadi beberapa kategori :
1. Luka Batin waktu bayi
Luka batin ini didapat sejak jabang bayi masih kecil, 99,9% bayi tidak sadar mereka luka batin ketika dewasa dan baru bisa disadari ketika sudah menjalani terapi dan/ atau didoakan. Luka ini muncul antara lain karena :
- Percobaan aborsi yang gagal
Sebenarnya mau diaborsi, namun karena bayi ini tetap hidup, akhirnya terlahir di dunia. Biasanya mereka secara tidak sadar akan takut terhadap ibunya (tidak dapat melihat sosok keibuan)
- Pertengkaran keluarga yang ekstrem secara "live" di depan bayi
Siapa bilang bayi ga ngerti? Justru pada saat-saat ini memori manusia sedang berkembang pesat dan mengingat jauh lebih banyak, hanya saja sebagian besar dimasukkan ke alam bawah sadar.. Karena itulah terkadang kita bisa merasa nyaman pada tante yang tidak kita kenal, karena tante itu waktu bayi telah merawat kita sedemikian rupa. Hal yang sama terjadi jika seorang bayi menyaksikan pertengkaran setiap hari, kelak besar dia akan menjadi liar dan berangasan
2. Luka batin ketika kecil-remaja (masa-masa sekolah)
Luka dari Teman : Luka ini bisa didapat karena ditolak oleh teman, dikucilkan, dan dijauhi, bahkan ditindas. Hal ini dapat menyebabkan anak tersebut menjadi rendah diri, berpikiran buruk, ketakutan ditinggalkan, gampang sakit hati, egois, dan posesif.
Luka dari Orang tua / keluarga : Luka ini adalah salah satu yang paling tidak diakui oleh sebagian besar orang, dan yang akibatnya paling parah. Luka ini bisa disebabkan entah ketika masih kanak dia disiksa oleh ibunya (perna baca a child called "it" ga?? kaya gitu tuh contohnya). Ada contoh lainjuga dimana dia juga disiksa bukan secara fisik saja, namun juga secara hinaan(verbal abuse) dan dia tidak dapat berkata apa-apa. Anak seperti ini bisa menjadi anak yang kasar dan seperti apa yang dikutukkan ibunda nya kelak bila tidak lekas diobati.
3. Luka ketika dewasa / tua
Luka ini termasuk yang paling jarang ditemui, namun bila ditemui paling susah diobati karena penderita merasa sudah lebih tua / sudah lebih bijaksana untuk menerima kenyataan bahwa mereka memiliki luka batin (kelemahan)
- Luka dari keluarga
Keluarga yang tidak harmonis tidak hanya menyebabkan kesakitan batin bagi anak-anak, namun juga pada orang tua mereka. Mereka merasa frustasi karena tidak mampu membahagiakan anak, dan sebagai akibatnya mereka menjadi paranoid dan rendah diri, minder dan jahat.
- Luka dari Pasangan / teman
Luka ini didapat karena dikecewakan entah oleh pasangan, ataupun rekan sekerja, atau teman di kegiatan senggang. Hal ini bila berlanjut akan menjadi kepahitan dan dendam, menyebabkan seorang kehilangan semangat dan sportifitas mereka. Lebih jauh hal ini dapat menyebabkan kebencian tanpa syarat
- Luka dari anak
Anak pun dapat menyebabkan luka batin. Melihat anak-anak yang tidak dapat dididik menyebabkan orang tua merasa gagal dan resah, terutama ketika mereka melihat sendiri anak mereka jatuh dan gagal. Hal ini menyebabkan orang tua dapat frustasi diam-diam, dan kembali menjadi over-protek terhadap sang anak.

Sumber : Karmelitas Tumpang, KTM

Sekian dulu. Untuk penyembuhan dkk, lenjut post berikutnya.. Ga lama, janji.. :D

Labels:


Comments: Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]





<< Home

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Subscribe to Posts [Atom]